ChouCho - Natsu No Hi To Kimi No Koe

| Minggu, 21 September 2014




 ChouCho - Natsu No Hi To Kimi No Koe

oikaketemo oikaketemo todokanai kumo no you da
kotoba de arawasenai kanjou mitsuketa you
mune no naka de zawameiteru nami no hontou no imi wo
hizashi ni saegirarete watashi wa mada shiranai


ano koro egaita enikki mitai subete ga irodzukihajimeru hora

manatsu no sora to umi no aosa ni mabushikute me wo tojitemo
watashi no kokoro no hashigo wo tsukande hanasanai
kimi no koe wa kore ga koi ka na


jitensha oshi aruku kimi no tonari de sono yokogao
sotto mitsumeteiru to kokyuu wo wasureteshimau


kodomo no koro mita mangekyou no you ashita ga kurukuru kawatteku hora

manatsu no tiyou ni terasarete yaketsuku you na itami mo
yasashisa mo setsunasa mo zenbu hajimete deau
taisetsu na kimochi nakushitakunai


doushite darou motto shiritakunaru
kimi no koto mo jibun no koto mo


manatsu no sora to umi no aosa ni mabushikute me wo tojitemo
watashi no kokoro no hashigo wo tsukande hanasanai
kimi no koe wa kore ga koi ka na


soshite koi ga hajimaru..

INDONESIA TERJEMAHAN:
Hari-hari Musim Panas dan Suaramu

Bagaikan awan, yang tak bisa kau capai, tak peduli sampai kapanpup kau mengejarnya,
Kutelah temukan sebuah perasaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Tapi, arti sebenarnya dari gelombang meriak-riak dalam dadaku ini,
Telah terhadang oleh sinar matahari, masih belum jelas bagiku.


Sama seperti kliping gambar yang kusimpan saat itu, semuanya penuh dengan warna.

Meski kumenutup mataku ‘tuk membutakan langit pertengahan musim panas dan birunya laut,
Aku akan mencengkeram tangga dalam hatiku dan tak pernah ‘kan lepaskannya.
Aku mendengar suaramu … Aku bertanya-tanya, apatah ini cinta?


Ketika kutengah melihat sosokmu, ketika kuberjalan di sampingmu sambil ‘dorongin sepedamu,
Aku menatap begitu tajamnya hingga lupa ‘tuk bernapas.


Sama seperti kaleidoskop yang kulihatin ketika kumasih kecil, tiap harinya berputar, terus ‘aja berubah.

Bahkan ketidaknyamanan terbakar oleh teriknya matahari musim panas,
Bahkan kebahagiaan … kepedihan … semuanya ‘kan terasa amat baru bagiku.
Kutak ingin kehilangan perasaan nan berharga ini.


Aku bertanya-tanya mengapa kuingin begitu ketahuinya …
… Tentang dirimu … tentang diriku sendiri?


Meski kumenutup mata ‘tuk butakan langit pertengahan musim panas dan birunya laut,
Aku akan mencengkeram tangga dalam hatiku dan takkan pernah lepaskannya.
Aku mendengar suara lembutmu nan menggaung,


Dan cinta kita pun dimulai..

1 komentar:

Next Prev
▲Top▲